Minggu, 07 Agustus 2011

CONTOH IKLAN CORPORATE

Gudang Garam Corporate

Kalau mengingat dua TVC Gudang Garam versi Agustusan dan Ramadhan, maka kita bisa menemukan adanya sentuhan real shot biasa. Sementara pada iklan versi Natal dan Tahun Baru, Gudang Garam menambahkan ciri khasnya tersebut dengan gaya eklektik terkemas dalam grafis dan animasi. Iklan corporate inilah yang hingga kini masih terpatri di dalam benak kita karena harus diakui iklan tersebut berbeda dengan lainnya. Padahal tahun barunya sendiri sudah lewat.
Gudang Garam corporate sejak bulan Agustus yang bertepatan dengan hari kemerdekaan lalu memang merubah image dengan cara beriklan. Gebrakan perubahan image ini juga diperlihatkan bertepatan dengan momen Natal dan Tahun Baru.
Seolah tak ingin melepas tema ke Indonesiaan-nya, kembali Octocom sebagai agency yang digawangi oleh Hakim Lubis selaku creative director bekerja sama dengan Jay Subiakto dan Ipang Wahid dari 25 Frames. Jay yang dikenal selalu mengedepankan gaya tradisional dari setiap karyanya dipasang sebagai konsultan dan Ipang Wahid berperan sebagai director.
Selain itu masih ada tim kreatif dari VHQ yang kembali mengulang ragam kelokalan Indonesia dalam film untuk commercial televisi Gudang Garam versi Natal dan Tahun Baru.Melalui penggabungan yang apik antara unsur grafis, animasi, serta reelshot, iklan Gudang Garam versi Natal dan Tahun Baru ini tampil dengan gaya eklektik dan menyajikan keindahan alam Indonesia yang memang lumayan jarang diperlihatkan TVC pada umumnya. Unsur tradisi yang kuat juga diperlihatkan melalui gambar-gambar dari keberagaman kebudayaan Indonesia seperti lukisan, kain batik, dan wayang.Untuk mengerjakan TVC bergaya ekletik ini, agensi, rumah produksi, dan post production telah bekerja selama hampir sebulan penuh di tahap pra produksi. Tidak heran, ketika materi dari pra produksi masuk ke tahapan produksi, tidak banyak revisi yang dilakukan. "Revisi ada sih, tapi gak banyak paling cuma untuk revisi warna dan sedikit detail-detailnya," terang Aty Sedharto yang mengomandoi proyek ini.Dijumpai di kantor post production VHQ di bilangan Dharmawangsa, tim kreatif yang dipercaya mengerjakan tahapan grafis disertai animasi tersebut menuturkan bahwa gaya eklektik yang disuguhkan, terinspirasi dari karya Psyop seperti pada karya-karya lukisan Cina yang dibuat siluet. "Dengan refrensi yang ada pada kita itu tidak kita contoh plek begitu saja. Karena sebenarnya yang kita ambil lebih kepada konsep siluetnya itu," terang Aty.Siluet lukisan yang dimasukkan ke dalam TVC ini adalah lukisan yang mengusung tema Bali. Selain lukisan Bali, iklan yang dibuat dengan durasi tiga menit tersebut juga membawa bentuk-bentuk kesenian tanah air lainnya seperti gunungan dalam seni pewayangan serta seni kain batik. Proses pengerjaan dalam menggabungkan grafis serta animasi 3D yang kuat unsur tradisionalnya ini diakui oleh tim grafis dari VHQ sebagai proses yang lumayan memakan waktu lama. Pasalnya perlu ada riset lebih jauh tentang batik untuk dicocokkan dengan visualnya.Untuk mendapatkan itu, mereka kemudian menjelajahi beragam buku yang mengangkat kesenian batik. Ironisnya, meskipun Indonesia adalah salah satu negeri penghasil kerajinan batik, tidak banyak data yang memuat tentang batik. Kalau sudah begini, tidak heran kalau batik kemudian justru dipatenkan oleh negera lain. Akhirnya diputuskan untuk menggunakan beberapa jenis model kain batik dari Jawa Tengah dan Cirebon. Proses awalnya adalah dengan men-drawing batik diatas digital painting. Penggunaan media untuk digital painting itu kemudian diolah kembali dengan menggunakan program illustrator, photoshop, serta Corel Painter."Kita ingin memperlihatkan unsur mekanisnya namun tetap terlihat seperti hasil lukisan asli dengan menggunakan digital painting," terang Aty. Sebagai informasi, karena dalam iklan Gudang Garam ada elemen grafisnya, maka grafis tersebut di-convert ke animasi 3D dan patokannya dibuat dua kali dari ukuran PAL, 720x576 pixel.Pengerjaan grafis ini juga berbarengan dengan proses animasi 3D. Yang lebih awal dibuat di bagian animasi 3D adalah pada saat scene seorang putri yang diusung tandu yang dibawa para pengawalnya menaburkan beras. Taburan beras ini kemudian berubah jadi ratusan burung."Digerakinnya menggunakan semacam force gitu. Beras yang jatuh kan disitu mesti berubah jadi ratusan burung. Nah sebelum dibuat berubah, sebelumnya kita bikin simulasinya terlebih dahulu. Gunanya biar hasil gerakan yang kita mau bisa terlihat natural," jelas Dedy Kurniawan salah satu anggota tim kreatif.Proses animasi 3D juga diberlakukan pada scene kolosal tari-tarian. Pada kenyataannya, jumlah talent yang berjumlah ratusan orang sedang menari dengan membawa kain putih panjang membentuk barisan dan lingkaran itu tak bisa mewakilkan kesan kolosal. Setelah proses shooting, reel shoot yang didapat terlihat kosong. Apalagi dengan besaran space yang diambil serta teknik pengambilan kamera jarak jauh dengan menggunakan helikopter.
ESIA CORPORATE
Medan Pertama Jaringan Esia Di Sumatera

Esia yang merupakan produk telefon seluler berbasis CDMA dari PT Bakrie Telecom Tbk, kemarin resmi hadir di Medan. Kota pertama pengembangan layanan nasional di luar Jawa dipilih Medan sekaligus sebagai pusat cabang layanan Esia dan Wifone di Sumatera.
Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk Rakhmat Junaidi berbicara pada peresmian layanan Esia di Gerai Esia Jl. Mongonsidi Medan, Kamis (6/9), yang ditandai program tali asih Esia dengan pemberian santunan kepada anak yatim. Untuk tahap awal telah dipersiapkan 30 ribu nomor Esia dan dua ribu nomor Wifone wilayah Medan, ujarnya.
Hadir disitu Ketua DPRDSU Abdul Wahab Dalimunthe, Kaban Infokom Provsu Eddy Syofian, Walikota Medan Abdillah, Ketua TP PKK Kota Medan Nanan Abdillah dan undangan.
Rakhmat didampingi GM Bakrie Telecom Region Sumatera Aris Martoko, Executive Vice President of Sales Bakrie Telecom Charles Sitorus dan Corporate Communications Bakrie Telecom A. Noorman Iljas. Tarif Esia kini lebih murah dibanding operator lainnya yang dipatok Rp800 per menit ke operator lain baik CDMA maupun GSM. Sementara program khusus Esia yakni operator lain (CDMA maupun GSM) menelefon ke nomor Esia, maka pemilik mendapatkan bonus Rp50 per menit yang disediakan Esia melalui talktime.
Jadi kalau teman kita yang menggunakan operator lain menelefon hingga lima menit, kita yang memiliki Esia mendapatkan bonus talktime Rp250.
Operator lain pun menelefon ke nomor Esia sangat murah, ujar Rakhmat. Dia mengatakan target Medan hingga akhir 2007 diharapkan mampu menyedot 125 ribu pelanggan. Hingga kemarin, 200 ribu lebih telah memesan produk Esia ini. Selain produk Esia (telefon seluler CDMA) dan Wifone (telefon rumah tanpa kabel) juga ada produk ketiga Bakrie Telecom yakni Esiatel (mirip wartel atau kios phone).
Esiatel harganya sangat murah. Cukup dengan investasi tidak lebih dari Rp300 ribu, akan mendapatkan keuntungan. Agar masyarakat dapat mencoba kualitas layanan Esia dan Wifone sekaligus memberikan masukan terhadap kemampuan jaringan, Bakrie Telecom akan membebaskan percakapan telefon sesama pelanggan di dalam kota yang sama. Harga perkenalan ini hingga promosi berakhir 30 November 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar