Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor endogen merupakan faktor keturunan atau faktor bawaan. Sebagai faktor keturunan yang merupakan penaran dari gen yang diturunkan, maka tidaklah mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orang tuanya. Ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak itu tidak meninggalkan sifat-sifat dari orang tuanya.
Kita mengenal bahwa faktor-faktor endogen yang nampak pada saat individu itu dilahirkan, adalah adanya sifat-sifat tertentu yang berhubungan dengan faktor kejasmanian, misalnya warna kulit, warna dan jenis rambut, rupa wajah, golongan darah, dan sebagainya. Faktor pembawaan yang berhubungan dengan keadaan jasmani pada umumnya tidak dapat diubah begitu saja, dan merupakan faktor dasar dalam ciri fisik individu.
Disamping itu individu juga mempunyai sifat-sifat pembawaan psikologik yang erat hubungannya dengan keadaan jasmani yaitu temperamen. Temperamen merupakan sifat-sifat pembawaan yang erat hubungannya dengan struktur kejasmanian seseorang, yang berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik seperti darah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain, yang terdapat dalam diri manusia. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak merupakan keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam perbuatannya sehari-hari, sebagai hasil bawaan maupun lingkungan. Temperamen pada umumnya bersifat konstan, sedangkan watak atau karakter lebih bersifat tidak konstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh lingkungan.
Selain itu individu masih mempunyai sifat-sifat pembawaan yang berupa bakat (aptitude). Bakat bukanlah sesuatu yang telah jadi dan terbentuk pada pada waktu individu dilahirkan, tetapi baru merupakan potensi-potensi saja. Supaya potensi tersebut teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untuk mengaktualisasikan bakat-bakat tersebut. Disinilah dukungan lingkungan yang baik diperlukan dalam perkembangan individu.
Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam sekitar, pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan pengaruhnya secara paksa kepada individu. Lingkungan hanya menyediakan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu. Apakah individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada individu yang bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang bersifat aktif, penuh tanggung jawab, dan secara sistematik memang mengarahkan pada pengembangan potensi-potensi atau bakat-bakat yang ada pada individu sesuai dengan tujuan pendidikan.
Makasih atas artikelnya,,, mambantu sekali,
BalasHapus